MAGISTER PENDIDIKAN GEOGRAFI

Penelitian

Sosialisasi, Verifikasi, dan Strategi Implementasi Sekolah Siaga Bencana Pada Sekolah Menengah Atas (SMA)

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi resiko bencana, salah satunya dengan pembuatan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Menurut undang-undang tersebut, upaya Pengurangan Resiko Bencana (PRB) harus dimasukkan ke dalam program pembangunan termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu faktor penentu dalam kegiatan pengurangan resiko bencana. Kesiapsiagaan bencana di sekolah merupakan upaya dan tanggung jawab bersama dari warga sekolah dan para pemangku kepentingan sekolah. Pemangku kepentingan sekolah adalah seluruh komponen masyarakat yang berkepentingan dengan sekolah, baik warga masyarakat maupun lembaga/institusi masyarakat sekitar. Sosialisasi dan verifikasi sangat penting dalam impelementasi sekolah siaga bencana (SSB) sesuai dengan tuntutan undang-undang. Untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam membangun Sekolah Siaga Bencana (SSB), perlu ditetapkan parameter. Parameter kesiapsiagaan sekolah diidentifikasi terdiri dari empat faktor, yaitu Sikap dan Tindakan, Kebijakan sekolah, Perencanaan Kesiapsiagaan, dan Mobilisasi Sumberdaya (Konsorsium Pendidikan Bencana, 2011). Metode yang digunakan adalah workshop dengan mengumpulkan seluruh Guru MGMP Mata Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Surakarta selama 2 hari untuk dilakukan sosialisasi dan verifikasi standard dan implementasi SSB. Hasil yang diperoleh adalah sekolah yang paling berkompeten untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana adalah SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Batik 2 Surakarta.

Abad 21 menjadi cikal bakal bergesernya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) berketerampilan tingkat rendah (pekerjaan tangan) menuju ke pekerjaan SDM berdaya kreativitas tinggi. Guru menjadi faktor penting dalam mendukung hal tersebut. Untuk mencapainya harus dimulai sejak berada dibangku pendidikan. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, dijabarkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Dalam beberapa tahun terakhir peta digital menjadi populer dimana seringkali digunakan sebagai pelengkap untuk kehidupan sehari-hari. sebagian besar guru geografi di Surakarta kesulitan dalam menjelaskan materi Sistem Informasi Geografi karena keterbatasan pengetahuan dan software yang membutuhkan spesifikasi tinggi. Selain itu, guru geografi di Surakarta sebagian besar bukan merupakan guru usia muda sehingga cenderung sulit mempelajari teknologi. Maka dari itu, MGMP Geografi bermitra dengan Program Studi Pendidikan Geografi UNS untuk melakukan sosialisasi dan workshop terkait dengan peningkatan kapasistas guru dalam pemetaan salah satunya adalah peta digital menggunakan QGIS dalam menunjang kompetensi Guru Abad 21.

Program pembangunan desa di segala lini kehidupan akan menjadi tepat guna, tepat sasaran, akuntabel dan transparan apabila didukung oleh basis data yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat ini perkembangan teknologi yang begitu pesat serta kebutuhan manusia yang meningkat dalam pengolahan data mengharuskan setiap instansi membangun sebuah sistem informasi yang berbasis computer baik secara online maupun offline. Desa Dukuh, Banyudono, Boyolali secara umum memiliki potensi alam dan budaya yang sangat potensial untuk dikembangkan baik di sektor pertanian, industri, perdangan dan jasa. Kondisi ini disebabkan karena morofologi wilayah yang relatif datar, tanah yang subur, relative dekat hanya 15 km dengan pusat metropolitan Kota Surakarta sehingga banyak dijumpai fasilitas pelayanan seperti supermaket modern di Desa Dukuh. Minimnya informasi tentang potensi yang ada pada Desa Dukuh serta cara pengolahan data potensi yang masih manual menyebabkan kurangnya pemanfaatan sumberdaya yang ada, sehingga diperlukan adanya teknologi seperti Sistem Informasi Pemetaan Potensi yang berguna untuk memberikan informasi teraktual yang dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan wilayah desa Dukuh. Berdasarkan kondisi tersebut perlu dibuat sebuah Aplikasi Pemetaan Potensi Desa berbasis web agar dapat membantu mengetahui berbagai potensi daerah yang ada di desa Dukuh, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat, baik itu investor, umum maupun pemerintah daerah ataupun pusat untuk mengetahui segala potensi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di desa Dukuh, Banyudono Boyolali

Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam dan meningkatnya frekuensi kejadian bencana di Kabupaten Karanganyar, memerlukan upaya antisipatif untuk mengurangi atau meminimalkan dampak kerugian baik kerugian fisik, sosial dan ekonomi akibat bencana di masa mendatang. Sehubungan dengan hal tersebut, penanggulangan bencana dengan mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kapasitas sangat dibutuhkan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah: (1) meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana yang berpotensi merusak harta benda kehidupan manusia dan kehidupan masyarakat di Desa Kemuning dan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar; (2) hidup harmonis dengan alam. Mitra kegiatan ini adalah seorang kepala desa Ngargoyoso dan kepala desa Kemuning dimana daerah tersebut mempunyai potensi bahaya longsor yang tinggi di Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, Diskusi Kelompok Terfokus (FGD), menentukan rute evakuasi, mengembangkan hubungan organisasi, prosedur operasi standar (SOP), Pelatihan dan Simulasi Pertolongan Pertama.

Ketersediaan air menjadi masalah utama di kawasan karst. Faktor geologi menyebabkan aliran air terkonsentrasi di bawah permukaan sehingga masyarakat sulit untuk mengakses. Akibatnya kekeringan menjadi fenomena setiap tahunnya. Sumber daya air yang mudah diakses adalah mataair. Masyarakat tidak memerlukan teknologi dan biaya yang tinggi dalam mengakses mataair. Akan tetapi, kawasan karst merupakan daerah yang rentan terhadap perubahan. Salah satunya adalah kerentanan sumberdaya air termasuk didalamnya adalah mataair. Kerentanan tersebut sebagai akibat berkembangnya ponor-ponor di permukaan sebagai hasil dari proses solusional. Ponor-ponor merupakan pintu masuknya polutan baik dari kegiatan domestik maupun pertanian. Saat ini banyak ponor-ponor dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat pembuangan sampah. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka akan semakin memicu degradasai mataair. Dengan demikian peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk konservasi guna melakukan mitigasi kekeringan di Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri. Pengabdian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam konservasi di kawasan karst dan (2) Meningkatkan parstisipasi dan peran masyarakat dalam konservasi di kawasan karst. Kegiatan ini dilakukan dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi mata air sebagai sumber air utama bagi masyarakat sekitar. Luaran berupa (1) Publikasi pengabdian di jurnal ber-ISSN atau prosiding seminar berISBN di Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan Sinta 3 (2) Publikasi kegiatan pengabdian di media massa cetak atau online radar solo dan berita UNS dan (3) Publikasi pengabdian dalam bentuk vidio di channel youtube PSB LPPM UNS. Sedangkan tingkat keberhasilan dalam kegiatan pengabdian ini berupa: (1) Terlaksananya sosialisasi kerentanan karst dan praktek konservasi dengan capaian 100% (2) Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap konservasi mataair dengan capaian 80% (3) Berubahnya pola pemanfaatan lahan yang lebih baik dan tepat dengan capaian 80% (4) Terdapatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam konservasi mataair 80% (5) Peta lokasi potensi sumber pencemar mataair 100% (6) Terlibat secara aktif PKK dan Karang Taruna konservasi mataair 80% (7) Tersediannya papan peringatan di lokasi yang dianggap rawan terhadap pencemaran mataair 100%. Adapun dalam kegiatan ini menyasar pada TKT 5.

Scroll to Top